Selasa, 17 Desember 2013

Fisioterapi Wudhu


Suatu hari Junaid al-Banghdadi terkena sakit mata. Dia diberitahu oleh seorang tabib agar matanya jangan sampai terkena air kalau ingin cepat sembuh. Tetapi dia nekad membasahinya karena dia harus berwudhu sebelum menjalankan salat. Seusai salat dia beristirahat. Namun dia terkejut saat terbangun karena mendapati matanya telah sembuh.
Tabib yang tadinya mengingatkan juga terheran mendengar kabar tentang kesembuhan mata Junaid dengan dilatari kisah seperti itu. Dia pun memeluk Islam dan memperdalami keislamannya dan menyembuhkan sakit mata hatinya kepada Junaid.
Allah telah memerintahkan umat Islam untuk berwudhu (QS.5: 6). Dalam pandangan fiqh wudhu merupakan salah satu syarat sahnya salat dan dijalankan dengan motiv ta’abbudi (menjalankan amalah sebagai salah satu bentuk penghambaan diri kepada Allah). Meski demikian, ia termasuk dalam katagori amaliyah dharuriyah, yaitu amaliyah yang harus tetap dilestarikan untuk menjaga eksistensi agama.
Setiap perintah Allah, baik untuk mengerjakan atau meninggalkan suatu perbuatan, pasti mengandung hikmah tersendiri bagi manusia, tak terkecuali wudhu. Peristiwa yang dialami Junaid adalah salah satu contohnya. Penemuan-penemuan hikmah wudhu bagi kesehatan manusia juga banyak ditemukan melalui penelitian-penelitian modern.
Dr. Magomedov, asisten pada lembaga General Hygiene and Ecology di Daghestan State Medical Academy, menemukan bahwa wudhu dapat menstimulasi irama tubuh alam, khususnya pada area yang disebut BASes (biological active spots atau titik-titik aktif biologis). Titik-titik tersebut mirip dengan titik-titik refleksologi akupunktur dalam tradisi pengobatan Cina.
Dalam sekalu berwudhu ada 61 sampai 65 titik refleksi yang terkena basuhan wudhu. Titik-titik tersebut merupakan saraf-saraf yang berhubungan dengan organ-organ tubuh manusia yang sering kali menimbulkan penyakit akut, seperti ginjal, jantung, paru-paru, darah tinggi, dan kangker. Saat berwudhu titik tersebut akan terefleksi sehingga selain bisa mengobati bisa juga mencegah terjadinya penyakit-penyakit akut tersebut.
Guyuran air wudhu dapat disamakan dengan hidroterapi atau pemijatan dengan memanfaatkan air sebagai media penyembuhan seperti dalam terapi pengobatan modern. Membasuh wajah misalnya, akan memberi efek positif pada usus, ginjal, dan sistem saraf maupun reproduksi. Membasuh kaki kiri berefek positif pada kelenjar pituiri dan otak yang mengatur fungsi-fungsi kelenjar endokrin. Di telinga terdapat ratusan titik biologis yang akan menurunkan tekanan darah dan  mengurangi sakit.
Secara filosofi, wudhu merupakan suatu persiapan mental untuk mengerjakan salat. Kesucian dan kesejukan yang ditimbulkan oleh wudhu akan dapat membangkitkan konsentrasi dalam pelaksanaan salat, karena wudhu dapat menstimulir lima organ panca indra yaitu mata, telinga, hidung, mulut, tangan dan kaki.
Para pakar neurologists telah membuktikan bahwa dengan air wudhu yang mendinginkan ujung-ujung saraf jari-jari tangan dan jari-jari kaki berguna untuk memantapkan konsentrasi pikiran. Terlebih lagi secara keseluruhan dengan ujung-ujung saraf seluruh anggota wudhu.
Seorang ustadz saya di pesantren dulu pernah menjelaskan bahwa wudhu dan salat merupakan dua bentuk ibadah yang berangkai. Sudah tentu keduanya memiliki keterkaitan yang sangat erat, hingga logis jika cara berwudhu sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan salat. Jika wudhu dilakukan dengan sempurna maka kesempurnaan itu akan memberi efek pada pelaksaan salat. Hasil penelitian di atas membuktikan kebenaran statemen ustadz tersebut.
Pada anggota badan yang terkena basuhan dan usapan saat berwudhu (a’dla’ul wudlu’) terdapat ratusan titik akupunktur yang bersifat reseptor terhadap stimulus berupa basuhan, gosokan, usapan, dan tekanan/urutan ketika melakukan wudhu. Stimulus tersebut akan dihantarkan melalui meridian ke sel, jaringan, organ dan sistim organ yang bersifat terapi. Hal ini terjadi karena adanya sistem regulasi yaitu sistem saraf dan hormon bekerja untuk mengadakan homeostasis (keseimbangan).
Semua titik akupunktur memiliki multi indikasi (banyak khasiat) untuk pencegahan dan pengobatan berbagai macam penyakit. Adapun jumlah titik yang terdapat pada anggota wudhu sudah teridentifikasi minimal 493 titik, wajah 84, tangan 95, kepala 64, telinga 125, dan kaki 125.
Saat melakukan takhlil misalnya, (membersihkan sela-sela jari tangan dan kaki) terdapat masing-masing satu titik istimewa; Ba Sie pada sela-sela jari tangan dan Ba Peng pada sela-sela jari kaki. Secara keseluruhan terdapat 16 titik. Titik-titik tersebut apabila dirangsang dapat menstimulir bio energi (Chi) guna membangun homeostasis. Hal ini akan menghasilkan efek terapi yang memiliki multi indikasi, seperti untuk mengobati migren, sakit gigi, tangan-lengan merah, bengkak, dan jari jemari kaku.
Subhanallah, begitulah sedikit uraian tentang hikmah fisioterapi pada wudhu. Sudah tentu masih sangat banyak hikmah lagi. Semoga kita termasuk orang yang menyempurnakan wudhu, sebab Nabi bersabda, “Sungguh ummatku akan diseru pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya karena bekas wudhunya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Wallahu a’lam bi al-shawab.